Senin, 16 Desember 2013

CARA OPERASIONAL MESIN DTG

LANGKAH-LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN DTG
  1. INSTALL DRIVER
  2. INSTALL RIP SOFTWARE
  3. UJI COBA MESIN
Sebelum dilakukan pengeprintan dengan tinta DTG, sebaiknya dilakukan uji coba menggunakan cartridge original dangan memasang kain yang tidak terpakai di tatakan. Setting untuk print putih akan keluar warna abu-abu karena akan terjadi paduan antara tinta light cyan dan light magenta. Lakukan beberapa kali pengeprintan sampai Anda memastikan untuk melakukan pengeprintan dengan tinta  DTG.
4.  PENGGANTIAN CARTRIDGE
a.   Isi tinta di dalam cartridge compatible dengan 10 ml sesuai warna (light cyan dan  light magenta untuk tinta putih).
b.   Sebelum diganti dengan cartridge MICROCISS, head print diflashing terlebih dahulu dengan cleaning solution.
c.  Lepas segel kuning supaya tinta mengalir kemudian kembalikan posisi di sebelah kanan seperti ditunjukkan arah anak panah.
5.  PRE-TREATMENT
Pre-treatment adalah dasar untuk menghasilkan tinta putih agar terlihat lebih pekat. Tinta putih memiliki sifat diam di atas serat tekstil dan tidak meresap. Penggunaan pre-treatment sangat sensitif dan harus benar dalam mengaplikasikannya. Cairan ini bertolak belakang dengan penggunaan tinta. Tinta putih dan cairan treatment dipadukan akan terjadi reaksi kimia yang berbeda dan bertolak belakang. Maka tidak boleh head print Anda terkena embun halus treatment ketika dilakukan penyemprotan treatment, hal ini akan mengakibatkan kebuntuan langsung di mulut head print.
Anda TIDAK DIPERBOLEHKAN menyemprot pretreatment di dekat printer. Anda harus melakukan pretreatment kaos di ruang yang terpisah untuk mencegah overspray. Jika menggunakan ruangan lain tidak mungkin, Anda dapat menggantinya dengan membuat kotak karton besar untuk menerapkan pretreatment.

CARA MELAKUKAN PRE-TREATMENT dan PRINT
  1. Press kaos dengan mesin heater dengan panas 165 derajat celcius selama 10 detik untuk menghilangkan kelembaban di sela kaos dan merapikan lipatan kain. Jangan menggunakan kain teflon untuk mengangkat kotoran dan membakarnya secara permanen, namun pakailah lapisan lempeng hitam yang ada dalam mesin heater.
  1. Semprot kaos dengan cairan coating dengan tekanan udara yang besar dan jarum spet kompresor yang kecil untuk menghasilkan semprotan yang halus. Ukuran A3 memerlukan sekitar kurang lebih 10cc cairan coating.
  2. Diamkan kaos sekitar 4 -5 menit supaya treatment meresap dengan baik di kaos.
  3. Press kaos sambil ditutup dengan kertas HVS atau kertas roti selama 10 detik pada suhu165 derajat Celcius dengan tekanan rendah mesin heater.
  4. Ambil kertas yang menempel dan tekan sekali lagi dengan tekanan yang lebih keras selama 20 detik pada 165 derajat Celcius.
  5. Lakukan pengemprintan dengan benar.

CARA PENGEPRESAN SETELAH PRINT
  1. Tempatkan kaos di dalam tatakan heater dalam kondisi terbuka heaternya selama 30 detik.
  2. Pasang kertas teflon di atas kaos.
  3. Press kaos selama 160-180 detik dengan tekanan rendah.
  4. Buka dan lepas teflon.
  5. Proses selesai.
TENTANG TINTA PUTIH
Mencetak tinta putih ke pakaian gelap bukanlah proses yang mudah untuk dilakukan karena tidak sama dengan mencetak di head print standar plastisol. Mencetak tinta putih dilakukan dengan software RIP yang memungkinkan printer untuk mengeluarkan tinta sesuai keinginan. Mesin DTG dirancang untuk paket perangkat lunak yang disebut RIP software yang menciptakan underbase khusus putih.
Setelah melewati reset yang cukup panjang, Kami memutuskan menggunakan system infus MIKRO atau yang biasa di sebut MICROCISS.
Kenapa harus MICROCISS?
  1. Umur head print 2x lebih panjang di bandingkan dg selang infuse dan sistem yang lain. Kerja head print lebih ringan untuk menyemprot tinta lewat membran head karena suplai tinta standar original  (tidak melebihi kapasitas original dan standart yang di sarankan).
  2. Suplai tinta di dalam cartridge menyerupai ORIGINAL.
  3. Ketika cartridge jenuh (sudah dalam batas pemakaian), pergantiannya lebih mudah.
  4. Memiliki generasi chip yang auto resset.
  5. Karena tinta putih bersifat mengendap, di dalam cartridge perlu ada goncangan atau gerak yang mengocok tinta. MICROCISS melakukan hal tersebut secara otomatis ketika mesin warming up ketika pertama dinyalakan.

INI PENTING
Chip generasi akan meriset sewaktu-waktu. Jumlah titik sembur tinta di dalam cartridge tidak sama dengan indikator tinta di layar komputer. Isi tinta sewaktu-waktu supaya tinta di dalam cartridge tidak kehabisan. Jika sampai kehabisan, Anda perlu mengisinya (jangan sampai penuh) dan lakukan cleaning supaya di mulut head cukup suplai untuk menyemprot.

CARA PERAWATAN TINTA PUTIH
  1. Suhu dan kelembaban ruangan sangat penting dalam operational mesin printer DTG karena tinta yang digunakan oleh printer DTG bukanlah seperti tinta printer kertas pada umumnya.
  2. Tinta printer DTG memiliki karakter akan menjadi karet apabila kering atau terkena suhu yang terlalu panas. Suhu yang disarankan untuk Printer DTG adalah antara 25-29 derajat Celcius.
  3. Heat press dan mesin DTG harus terpisah dengan ruangan.
  4. Anda wajib meneteskan sedikit Head Cleaning Solution Bengkel Print ke busa capping station. Setiap hari setelah Mesin Printer DTG digunakan atau setiap akan istirahat dulu dari proses produksi. Tujuannya adalah untuk menjaga kelembaban permukaan printhead, terutama yang menggunakan White Ink Dupont. Anda hanya perlu meneteskan sedikit untuk menjaga kelembaban printhead, tidak usah sampai busa capping station terendam penuh.
  1. Head Cleaning rutin dan Nozzle Check perlu dilakukan apabila mesin printer DTG tinta putih Dupont USA sudah didiamkan lebih dari 3 jam (dilakukan cleaning kalau hasil benar-benar tidak bagus).
  2. Maintenance / perawatan rutin juga sangat penting dalam penggunaan mesin printer DTG karena karakter tinta printer DTG yang dijelaskan pada point di atas.
    Seiring dengan operasional mesin printer DTG maka akan ada beberapa bagian printer DTG yang sering contact langsung dengan tinta DTG sehingga lama-lama akan terjadi penumpukan sisa-sisa tinta di bagian mesin printer DTG tersebut.
    Apabila sisa-sisa tinta tekstile tersebut tidak dibersihkan, sisa tinta tekstile tersebut akan semakin mengeras menjadi seperti karet dan lama-lama bias mengganggu operasional dari printhead printer DTG sehingga otomatis hasil cetak dari printer DTG tersebut akan semakin menurun kualitasnya. Berikut beberapa bagian mesin printer DTG yang perlu dibersihkan secara rutin:
    1. Wiper Blade
Cara untuk mengeluarkan wiper dengan cara dicungkil pelan-pelan sampai keluar. Setelah selesai kembalikan wiper.
Bersihkan wiper menggunakan cotton bat. Wiper blade berfungsi untuk menjaga / mengusap permukaan print head supaya selalu bersih sehingga proses cetakakan selalu lancer dan stabil, akan tetapi lama-lama akan ada banyak sisa tinta yang menumpuk di wiper blade tersebut sehingga kalau sisa tinta mesin printer DTG tidak dibersihkan secara rutin, semprotan tinta dari printhead bisa menjadi kurang lancar. Wiper blade printer DTG perlu dibersihkan 2 hari sekali jika operasional mesin DTG berjalan 8 jam sehari non stop. Jika pemakaian mesin printer DTG  tersebut tidak terlalu intensif, maka wiper blade bias dibersihkan seminggu sekali.

  1. Capping Station
Capping station berfungsi untuk head cleaning dan juga untuk menjaga print head selalu vakum / kedap udara pada waktu printhead parkir di sebelah kanan mesin printer DTG. Seiring operasional mesin printer DTG, maka akan terbentuk sisa-sisa tinta yang mengering di karet pinggir capping station tersebut di mana apabila sudah menumpuk terlalu banyak, posisi capping station tidak bisa menjaga kevakuman printhead dengan optimal. Oleh karena itu karet pinggir capping station harus rutin dibersihkan bersamaan dengan waktu membersihkan wiper blade.
  1. Permukaan bawah Printhead
Seiring pemakaian mesin printer DTG, maka permukaan bawah printhead juga akan ada sisa-sisa tinta dan serat kain yang menempel di pinggiran printhead printer DTG. Anda  juga harus rutin membersihkan permukaan bawah printhead terutama pinggirannya. Hati-hati jangan sampai permukaan printhead tergores.

  1. Encoder Strip
Fungsi Encoder strip adalah sebagai petunjuk jalan bagi printhead. Apabila Encoder strip terlalu kotor maka sensor di printhead printer DTG yang membaca encoder strip tersebut akan bingung dan jalannya printhead bias jadi kurang teratur. Masalah yang sering terjadi apabila Encoder strip terlalu kotor adalah hasil cetak berbayang kiri kanan atau yang paling parah akan sering terjadi General Error. Bersihkan Encoder Strip setiap minggu dengan menggunakan kain yang diteteskan head cleaning solution Hobby Print.


  1. Belt Print Carriage
Kotoran seperti uap tinta, serat kain, dan debu juga bias menempel di Belt Carriage Printhead dan bias menyebabkan kerja motor printhead menjadi lebih berat dan yang paling parah, gerakan printhead bias jadi kacau.
Bersihkan Belt Carriage printhead secara rutin dengan sikat gigi.

  1. Jarak antara permukaan kaos dengan printhead printer DTG sangat penting karena apabila permukaan kaos terlalu dekat dengan printhead, apalagi sampai printhead menabrak permukaan kaos, akan mengakibtakan permukaan printhead jadi kotor dan harus diberi perintah Head Cleaning beberapa kali agar bias lancer lagi. Pastikan jarak antara permukaan kaos dengan permukaan bawah printhead sekitar 3mm.


0 komentar:

Posting Komentar