JAMBI - Gubernur Jambi Drs H Hasan Basri Agus MM (HBA) kemarin (5/9) menyatakan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat mengapresiasi program Samisake yang dijalankan Provinsi Jambi. Setelah Presiden datang dan tertarik, program ini juga mendapat dukungan dari pemerintah pusat. Contohnya, Jambi telah mendapat bantuan 1.000 rumah seperti di Kabupaten Kerinci. Pernyataan ini disampaikan Gubernur Jambi HBA kepada wartawan usai membuka Rapat Koordinasi Program Samisake tahun 2013, Kamis (5/9) di ruang Mayang Mangurai Bappeda Provinsi Jambi. Hadir pada acara itu Kepala Bappeda se-Provinsi Jambi dan 101 Camat. Dikatakan Gubernur, memang banyak program yang sama dengan program dari Pemerintah Provinsi Jambi ini. “Setelah Bapak Presiden datang ke Jambi dan tertarik maka mulai muncul program ini, mereka itu, satu rumah di pusat dapat Rp 7,5 juta kita lebih tinggi,” ungkap Gubernur. Guna suksesnya program ini, orang nomor satu di jajaran Pemerintah Provinsi Jambi tersebut juga menegur para Camat yang tidak serius dalam menjalankan program Satu Milyar Satu Kecamatan (Samisake). “Saya mengharapkan para Camat bekerja tulus, ikhlas dan bekerja keras dalam melaksanakan program ini. Program ini murni, secara ikhlas adalah program yang ditujukan bagi masyarakat miskin,” terang Gubernur. Dijelaskan, Samisake merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Provinsi Jambi yang bertujuan mempercepat pelaksanaan pembangunan desa atau kecamatan, mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah, meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan denyut perekonomian di desa dan mengurangi angka kemiskinan. Sebelumnya Samisake dibagikan secara bertahap, tahap pertama hanya 50 kecamatan, tahap kedua sekitar 81 kecamatan. Dan untuk tahap tiga ada sekitar 131 kecamatan di seluruh Jambi menerima bantuan Samisake. Program ini diharapkan tepat sasaran dengan melibatkan pihak BUMN/BUMD dan swasta. HBA juga menjelaskan bahwa program Samisake ini memang bukan program yang menarik, karena tidak ada proyek dalam program ini. Melainkan program yang memang dilaksanakan pemerintah untuk membantu masyarakat miskin. Ditambahkan, ada beberapa laporan yang menyebutkan Camat tidak serius dalam melaksanakan program ini dan diharapkan dari rakor ini akan dievaluasi apa saja penyebab dari ketidakseriusan tersebut. Pada kesempatan itu, HBA juga mengangkat beberapa kasus implementasi program Samisake yang dilaksanakan tidak sesuai dengan peraturan dan menjadi kasus hukum. “Saya menegaskan kembali kepada para Camat untuk sungguh-sungguh melaksanakan program ini, karena ada beberapa kasus Samisake yang pelaku masuk penjara, dan beberapa di antaranya sedang dalam proses, tidak kita sebut di mana, tetapi dalam kalau mereka melanggar aturan pasti akan kena kasus hukum, tetapi kalau berjalan sesuai aturan tidak ada masalah,” katanya. Disampaikan Gubernur, dalam laporan memang ada 16 kecamatan yang sudah menyelesaikan program bedah rumah. Sebelumnya, pada saat membuka Rakor, Gubernur juga menyatakan bahwa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi ini telah ada pada jalur yang benar, ini dibuktikan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi beberapa tahun terakhir cukup tinggi. Pertumbuhan ekonomi saat ini malah tertinggi di Sumatera. Dia menyebut itu berdasar data BPS, artinya, langkah dan kebijakan pemerintah sudah benar. Kemudian angka pengangguran terjadi penurunan di Indoensia secara nasional 11,4 persen, Jambi sudah mencapai angka penurunan menjadi 5,2 persen. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Provinsi Jambi Ahmad Fauzi mengatakan, biaya Samisake sekitar Rp 131 miliar untuk 131 kecamatan akan ditransfer dari kas daerah Provinsi Jambi kepada kas kabupaten/kota. Dana kemudian dimasukkan dalam rencana kegiatan anggaran camat yang dituangkan kepada APBD masing-masing kabupaten dan kota tersebut. Kegiatan wajib dari program ini yakni bedah rumah, sertifikat gratis, beasiswa untuk anak tidak mampu, dan jaminan kesehatan masyarakat. Diakui Fauzi, program Samisake yang digulirkan Pemprov Jambi sejak 2011 lalu telah berhasil menekan angka penduduk miskin hingga 5,29 persen dari 7,90 persen yang terdata. "Tujuan Samisake ini memperlancar kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, baik berupa bedah rumah, pengadaan alat-alat pertanian dan termasuk juga pengadaan kendaraan pengangkut sampah dan lainnya," jelasnya.
Sumber : http://jambi-independent.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar